SatuJombang.com – Kabupaten Jombang adalah wilayah administratif yang berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan di utara, Kabupaten Mojokerto di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang di selatan, dan Kabupaten Nganjuk di barat.
Terletak di tengah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jombang menjadi kawasan persimpangan jalur lintas tengah dari kota besar Surabaya menuju Yogyakarta. Posisi persimpangan pada zaman sekarang dan zaman dulu membuat Jombang menjadi tempat pertukaran berbagai bentuk kesenian dan budaya.
Berdasarkan pembagian konseptual kebudayaan di Jawa menurut Koentjaraningrat, Jombang termasuk kawasan macanegari. Koentjaraningrat membagi daerah kebudayaan Jawa berdasarkan jauh-dekatnya dengan pusat-pusat keraton (Yogyakarta dan Surakarta)[1]. Kebudayaan di pusat keraton disebut daerah kebudayaan Negarigung. Pesisir di Kawasan pantai utara Jawa yang disebut berkebudayaan Pesisir. Daerah yang jauh dari keraton dan bukan pesisir disebut berkebudayaan mancanegari alias ‘daerah luar’. Yang terkhir ini meliputi Madiun, Kediri dan daerah aliran Sungai Brantas. Karena berada di daerah aliran Sungai Brantas, Jombang termasuk dalam kategori kebudayaan mancanegari.
Jika ditilik dari perspektif Jawa Timur, Jombang termasuk berkebudayaan Arek. Ayu Sutarto mendeskripsikan kebudayaan di provinsi Jawa Timur menjadi sepuluh wilayah; Jawa Mataraman, Jawa Panaragan, Jawa budaya Arek, Samin (Sedulur Sikep), Tengger, Using, Pandalungan, Madura Pulau, Madura Bawean dan Madura Kangean[2]. Masing-masing kawasan budaya memiliki kekhasan meski pada umumnya bisa berinteraksi dengan baik satu sama lain.
Karena posisinya di tengah dan jadi jalur persimpangan, termasuk lalu lintas Kali Brantas pada masa lalu, maka bentuk karya seni di Kabupaten Jombang juga perpaduan dari seni-seni dari daerah sekitarnya. Banyak seni budaya di Jombang mendapatkan pengaruh dari daerah mancanegari lainnya.
Reog Jombang tentu perkembangan dari Ponorogo. Seni kentrung Jombang berasal dari Nganjuk. Perkembangan ludruk Surabaya juga tak lepas dari pengaruh orang-orang Jombang.
[1] Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), 25.
[2] Sutarto, Ayu dan Setyo Yuwono (editor). 2004. Pendekatan Budaya dalam Pembangunan Propinsi Jawa Timur .Surabaya: Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur bekerjasama dengan Kompyawisda, hal 1 – 17.