SATUJOMBANG.COM – Banyak yang tidak mengetahui jika wilayah Wonosalam, Kabupaten Jombang juga memiliki potensi hasil perkebunan seperti kopi.
Kebanyakan orang mengenal daerah ini karena durian wonosalam yang sangat terkenal dan memiliki banyak penggemar di saat musim durian.
Namun sebenarnya juga sudah ada tanaman kopi yang juga menjadi andalan kawasan kaki Gunung Anjasmoro ini.
Kopi Excelsa Wonosalam merupakan jenis tanaman kopi dari genus Coffea, dan Excelsa yang merupakan salah satu varietas kopi yang populer dan paling dikenal di dunia yakni Robusta, Arabika, Liberica, dan Excelsa.
Di Wonosalam sendiri kopi Excelsa dihasilkan dari perkebunan di lereng Gunung Anjasmoro Wonosalam Jombang yang memiliki ketinggian hingga 1000 Mdpl.
Wonosalam juga dikenal sebagai surga durian, penghasil salak, manggis, cengkih, kokoa dan kopi.
Kopi bahkan sudah dibudidayakan di Wonosalam sejak zaman pemerintah Hindia Belanda, yang sejak pendudukan mereka di bumi pertiwi sudah melihat potensi kopi di lereng Gunung Anjasmoro ini.
Saat itu, Alfred Russel Wallace di abad ke-17 dalam misinya mengumpulkan aneka spesimen fauna saat mengunjungi Wonosalam, memberikan laporan banyak kopi yang tumbuh di lereng pegunungan yang berada di ketinggian 1000 mdpl.
Melihat potensinya yang begitu besar, Pemerintah Hindia Belanda pun membudidayakan kopi sebagai komoditas yang potensial di dataran tinggi Lereng Anjasmoro kala itu.
Melihat potensi yang ada masyarakat di Wonosalam kemudian terus mengembangkan dan menanam jenis kopi exselsa ini.
Dilansir dari kitaindonesiasatu.com, pada tahun 2023 tercatat luas pertanaman kopi adalah 2.006 ha wilayah Jombang yang berada di wilayah Kecamatan Wonosalam.
Bahkan wilayah Wonosalam adalah salah satu lumbung penghasil kopi Excelsa terbesar di Indonesia.
Hamparan tanaman kopinya terbentang di kaki Gunung Anjasmoro yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kediri, Malang, dan Mojokerto.
Ada tiga jenis kopi yang ditanam di wilayah Wonosolam Jombang, yakni kopi Robusta, Arabika dan golongan Liberika yang didominasi oleh Excelsa.
Adapun luasan lahan kopi jenis Excelsa di wilayah ini seluas 668 ha dengan produksi 420 ton chery.
Pengembangan agribisnis komoditas kopi Excelsa di Kabupaten Jombang masih cukup terbuka, baik melalui program perluasan, intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas, maupun perbaikan mutu dan pengembangan industri hilir.
Kopi Excelsa yang berasal dari daerah ini diharapkan mempunyai potensi menjadi produk berkualitas dan memiliki karakter cita rasa yang khas.
Selain Arabica dan Robusta, saat ini petani Wonosalam tengah mengembangkan Excelsa menjadi produk khas Wonosalam.
Sebab tanaman ini tak banyak ditemukan di tempat lain di Indonesia, dan produk kopi Excelsa Wonosalam juga terbesar di Indonesia.
“Excelsa ini menjadi varietas khas desa kami,” kata Ketua Asosiasi Kopi Wonosalam, Endrias Bambang Dusun Pucangrejo, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam.
Bahkan kopi Excelsa Jombang juga telah terdaftar sebagai indikasi geografis (IG) dengan nomor registrasi IDG000000139.
Disebut Excelsa adalah salah satu dari empat jenis biji kopi yang beredar secara komersial selain arabika, robusta dan liberika.
Jenis kopi ini hidup dan tumbuh di daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi tempat pembudidayaan kopi excelsa adalah Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Tempat tersebut merupakan salah satu lumbung penghasil kopi excelsa terbesar di Indonesia.
Tanaman kopi excelsa terhampar di kaki Gunung Anjasmoro yang berbatasan dengan Kabupaten Kediri, Malang, dan Mojokerto.
Saat ini kapasitas produksi petani kopi Wonosalam bisa mencapai 20 ton per tahun.
Meski cukup besar, namun jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan kopi nasional.
Harga jual biji (green bean) Excelsa juga lebih murah dibanding Robusta dan Arabica, yakni sekitar Rp85.000 per kilogram di tingkat petani.
Pemerintah juga berupaya membawa kopi Excelsa ke pentas pameran kopi nasional agar bisa dikenal seperti Arabica dan Robusta.
Ia optimis produk Excelsa Wonosalam akan bisa sejajar dengan Robusta dan Arabica, dan menjadi menu favorit coffeeshop tanah air.
Apalagi edukasi kopi secara sehat terus dilakukan dengan mengurangi meminum kopi sachet.
Ketinggian diatas 700m dpl bisa digunakan Robusta, sedangkan ketinggian di bawahnya bisa ditanam varietas Arabika, untuk ekselsa bisa ditanam pada ketinggian 500 mdpl. **