Jombang: Sebuah gagasan menarik dihasilkan dalam workshop 3 hari di DeDurian Park, Wonosalam. Akan Berdiri, Akademi Buah Nusantara di Wonosalam Jombang.
” Hasil riset saya keliling nusantara, maupun pengalaman membimbing mahasiswa s1 – s2 hingga s 3 yang mendalami pertanian, mereka minim sekali memahami buah secara spesifik. Padahal buah adalah tanaman masa depan,” tegas Prof Reza Tirta Winata, pakar durian, manggis dan buah lainnya, Kamis (8/5) di Wonosalam.
Sebagai negara tropis, kekayaan buah kita luar biasa. Tapi tenaga terampil terdidik sangat minim, tegas Prof Reza. Akibatnya buah kita masih belum jadi istimewa.
” Saya konsultan ribuan hektare kebun buah milik pengusaha ataupun milik negara. Ada di Bogor, Jawa Timur, hinga NTB. Tapi begitu mencari tenaga muda ahli, sangat kesulitan. Ada ribuan sarjana pertanian, tapi tidak spesifik memahami buah” pakar Prof Reza yang doktornya manggis dari IPB.
Kalau kondisi ini dibiarkan kebun-kebun buah kita akan kalah sama China, Thailand, dll. Ini karena buah disana ditanam dan dirawat dengan ilmu dan didukung teknologi, tambahnya.
” Mungkin anak muda selama ini tidak tertarik berkebun. Karena dianggap tidak menarik. Apalagi gajinya mungkin minim. Maka dengan adanya Akademi Buah, mereka berilmu, ahli buah, otomatis perkebunan akan menghargai tinggi sebagai profesional, ” tegas ketua Yayasan Durian Nusantara ini.
Studi kelayakan, survey potensi sudah kita lakukan selama dua tahun. Kampus di Wonosalam, tegas Prof Reza sangat layak, karena laboratoriumnya alamnya lengkap. Tiga buah unggulan yang diminati pasar dunia, alpukat, durian, manggis, hidup subur ditaman di Wonosalam.
” Akademi ini setingkat D2 dan D3, masuk kategori Akademi Komunitas (AK) yang spesifik. Khusus di Jombang ini khusus akademi buah. Dan bukan komiditas pertanian lain.”
Yusron Aminulloh, CEO DeDurian Park salah satu narsum Workshop menambahkan, gagasan melahirkan Akademi Buah Nusantara akan segera dilakukan persiapan.
” Dalam juklaknya Kementrian Dikti, bisa didirikan oleh Pemkab bisa juga oleh swasta. Setahun ini kami siapkan
Sinergi banyak pihak untuk membagun sarana dan prasarana, sedang Prof Reza siapkan kurikulum dan tim pengajar.”
Yusron menambahkan butuh 1 hingga 2 tahun untuk mewujudkan. Karena perlu kampus minimal luas lahan 5000 m2 hingga 2 ha. Asrama dan ruang kuliah. Kita sedang mengajak sinergi banyak pihak untuk mewujudkan.
” Yang menarik kata Prof Reza, banyak kepala daerah di Indonesia membutuhkan lulusannya. Jadi target mahasiswa se Indonesia. Nanti akan dikirim dari daerah- daerah jawa dan luar jawa. Pemkab kirim mahasiswa, dan setelah lulus kembali ke daerahnya,”
Tegas Yusron. ***