SATUJOMBANG.COM – Kota Kediri di Jawa Timur dikenal sebagai penghasil rokok terbesar di Indonesia.
Industri rokok Gudang Garam yang ada di kota Kediri menjadi tulang punggung utama perekonomian masyarakat setempat.
Selain itu, tidak kalah menarik julukan Kota Tahu untuk Kediri juga masih terus digunakan hingga kini.
Kota Kediri memiliki potensi di berbagai bidang, termasuk birokrasi pemerintah, pendidikan, olahraga, perdagangan dan pariwisata.
Jika berbicara tentang kota Kediri maka rasanya tidak lengkap jika belum meluangkan waktu untuk mengunjungi Gunung Kelud secara langsung.
Seperti dilansir kompasiana.com Gunung Kelud adalah salah satu gunung aktif di Jawa Timur, terletak di Kabupaten Kediri, sekitar 45 km di sebelah timur pusat kota Kediri.
Meskipun termasuk dalam kategori gunung berapi aktif, keindahan Kelud tetap menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Tidak heran jika pesona alam yang ditawarkan begitu memikat. Terutama, pemandangan kawah berwarna hijau di puncak Gunung Kelud sangat menakjubkan. Pemandangannya sangat estetik dan cocok untuk diunggah di Instagram.
Rute perjalanan yang dilalui dengan motor cukup sederhana. Anda hanya perlu menuju Desa Wates di kecamatan Wates.
Setelah itu, arahkan perjalanan ke Desa Sugihwaras di kecamatan Ngancar. Di lokasi tersebut, Anda akan menemukan area pintu masuk yang ditandai dengan tulisan “Kawasan Gunung Kelud” di gerbangnya.
Harga Tiket Masuk (HTM) sekitar Rp 10.000 per orang, khusus pada akhir pekan. Di lokasi ini, Anda bisa menggunakan motor untuk mencapai tempat parkir yang telah disediakan.
Jarak dari pintu masuk ke area parkir sekitar 5 kilometer. Rute yang dilalui cukup menanjak dan berkelok, meskipun sudah beraspal. Namun, jalan tersebut cukup sempit, hanya dapat dilalui oleh satu mobil dan motor.
Sekitar 4 kilometer dari pintu masuk, Anda akan melihat papan merah yang bertuliskan “Jalan Misteri 100 m.” Rute tersebut ditandai dengan garis-garis putih yang membentang sepanjang 100 meter.
Anda bisa berhenti sejenak dan mematikan motor, kemudian merasakan sensasi jalanan menanjak yang dapat menarik motor meskipun mesin dalam keadaan mati. Seringkali, pengunjung juga mencoba hal ini dengan menggelindingkan botol air mineral.
Botol itu justru menggelinding naik. Menurut cerita penduduk setempat, ada magnet di dalam bumi yang membuat jalan tersebut dapat menarik motor dan mobil meskipun mesin tidak dinyalakan.
Setibanya di tempat parkir, Anda akan melihat beberapa ojek motor yang terparkir di tepi jalan. Terdapat dua pilihan untuk mencapai kawah Gunung Kelud, berjalan kaki sampai ke puncak atau naik ojek.
Ojek motor yang disediakan oleh pengelola Taman Wisata Gunung Kelud menerapkan sistem pulang-pergi (PP) dengan tarif Rp 30.000. Ketika Anda memutuskan untuk naik ojek dari tempat parkir, Anda akan diberikan sebuah kartu yang nantinya digunakan untuk memesan ojek saat turun. Meskipun Anda hanya menggunakan ojek satu kali (entah naik atau turun), tarif penuh tetap berlaku.
Dari lokasi parkir menuju puncak Gunung Kelud, Anda akan disuguhkan pemandangan menakjubkan di kedua sisi. Keindahan area pegunungan dan tebing-tebing tinggi akan memanjakan mata sepanjang perjalanan.
Rute yang dilalui cukup terjal, menanjak, dan berkelok meskipun sudah beraspal. Jarak dari lokasi parkir ke puncak Gunung Kelud diperkirakan sekitar 4 kilometer.
Saat mendekati puncak Gunung Kelud, Anda akan melewati sebuah terowongan panjang yang dibangun sejak masa penjajahan Belanda. Terowongan ini disebut Terowongan Inlet Ganesha.
Setelah keluar dari terowongan tersebut, Anda akan langsung disuguhkan pemandangan kawah Kelud yang berwarna hijau beserta area sekitarnya. Selain itu, Anda juga bisa melihat puncak Gunung Gajah Mungkur dan Tebing Sumbing yang berada di sekitar kawah Gunung Kelud.
Waktu terbaik untuk mengunjungi kawah Gunung Kelud adalah antara April hingga Oktober (musim kemarau). Saat matahari terbit, sinar matahari akan memantulkan cahaya, membuat air kawah terlihat hijau dan sangat estetik. (Lely)