SATUJOMBANG.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Jombang saat ini terus menggenjot sektor pertanian perkebunan, untuk memajukan tingkat hidup dan hasil pertanian Jombang.
Sektor pertanian dan perkebunan memang bukan pendongkrak utama ekonomi Jombang, namun produksi dan produktivitas hasil pertanian sangat mempengaruhi bergeraknya sektor lain.
“Jombang memiliki potensi produksi tanaman pangan yang sangat besar. Bahkan jadi salah satu lumbung pangan Jatim,” kata Kepala Dinas Pertanian Jombang, M Rony mengatakan seperti dilansir rri.co.id, Senin (30/9/2024).
Menurut M Rony Komoditas perkebunan merupakan komoditas potensial yang layak dikembangkan di Kabupaten Jombang.
Pengembangan sektor perkebunan di Kabupaten Jombang semakin hari menunjukan tren positif, mengingat potensinya yang luar biasa.
“Terutama dengan komoditas unggulan seperti tembakau, tebu, dan kopi. Ini menjadikan peluang pengembangan peningkatan pendapatan petani perkebunan,” kata Rony.
Hal ini pun dibuktikan dengan data statistik yang menunjukkan pengembangan perkebunan rakyat di Kabupaten Jombang masih di dominasi oleh komoditas tebu.
Pada tahun 2023 luas areal tanaman seluas 10.543 hektare, dengan produksi 826.711,97 ton (tebu giling).
Dibandingkan angka statistik Jawa Timur, posisi Kabupaten Jombang menempati peringkat keempat se-Jawa Timur setelah Kab Malang, Lumajang, dan Blitar,ā€¯ujarnya.
Selain tebu, sektor perkebunan di Jombang yang juga berkembang pesat adalah komoditas tembakau.
Luas lahan tembakau mencapai 5.590,5 hektare dengan produksi daun basah 57.941,3 ton.
Jika dibandingkan angka statistik Jawa Timur, posisi Kabupaten Jombang menempati peringkat keenam setelah Jember, Probolinggo, Bojonegoro, Pamekasan dan Situbondo.
Sedangkan komoditas kopi, Jombang punya luas areal tanam 1.203 hektare dengan produksi green bean sebesar 99,3 ton.
Dari data statistik Kabupaten Jombang menempati peringkat ke-12 setelah Malang, Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Blitar, Kediri, Pasuruan, Lumajang, Situbondo, Pacitan, dan Madiun. **