SATUJOMBANG – Sekolah Adiwiyata adalah lembaga pendidikan yang mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan.
Tujuan dari Sekolah Adiwiyata adalah untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah mengenai lingkungan, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Secara khusus, tujuannya adalah menciptakan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui pengelolaan sekolah yang baik guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, Sekolah Adiwiyata juga menciptakan lingkungan yang mendukung bagi sekolah sebagai tempat belajar.
Seperti dilansir dari Majalah Suara Pendidikan Edisi 132 / Th XI / Januari 2024 hadirnya satuan Pendidikan di Tengah Masyarakat sepatutnya membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
SDN Plosogeneng III Jombang adalah satu dari ratusan SD di Tlatah Kebo Kicak yang telah mampu mewujudkan perubahan tersebut.
Di akhir tahun 2023, tepatnya pada bulan Oktober proses penataan lingkungan SDN Plosogeneng III Jombang mulai dilakukan secara bertahap.
Kepala SDN Plosogeneng III Jombang, Roiyah, S.Pd. menerangkan bahwa penataan lingkungan memang diarahkan sejalan dengan kehendak para guru yakni menonjolkan sisi keasrian satuan Pendidikan.
“Bila satuan Pendidikan secara fisik Nampak tertata dan asri maka akan menjadi magnet di mata Masyarakat. Di sisi lain dalam nilai edukasi peserta didik turut ditanamkan praktik kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Roiyah.
Dari proses yang telah dilalui, sat aini segenap civitas SDN Plosogeneng III Jombang telah merasakan hasilnya.
Tidak tanggung-tanggung, hasil verifikasi yang dilakukan oleh Tim Adiwiyata Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang menyatakan bahwa SDN Plosogeneng III Jombang berhak meraih Adiwiyata Kabupaten jenjang SD 2023, (13/11/2023).
“Capaian ini menjadi bukti bahwa perubahan di satuan Pendidikan sepatutnya menjadi perekat hubungan dengan Masyarakat sekitar. Ini juga kita lakukan pada Adiwiyata Kabupaten jenjang SD 2023 ini. Keterlibatan peserta didik, paguyuban wali peserta didik, hingga tokoh Masyarakat Desa Plosogeneng menjadi kunci sukses perubahan ini,” imbuh Roiyah.
Sementara itu, guru kelas III SDN Plosogeneng III Jombang, Sandy Candra Windiarti, S.Pd. menambahkan ada perubahan lain yang muncul pada peserta didik yaitu tentang pengolahan sampah.
Mereka mulai melakukan pengurangan sampah plastic dengan membawa wadah makan minum dari rumah. Selain itu juga adanya penyediaan tempat sampah organic dan non-organik, untuk praktik menjaga lingkungan.
Penulis : Donny Darmawan
Editor : Lelyta Auliya
Sumber : Majalah Suara Pendidikan Edisi 132 / Th XI / Januari 2024