Sungai-sungai ‘Aneh’ di Jombang

SatuJombang.com – Di Kabupaten Jombang, ada 42 sungai besar dan kecil. Yang terbesar dan terpanjang adalah Kali Brantas. Sepanjang ±44 km, Kali Brantas menembus sisi barat daya, lalu ke utara, berbelok ke timur untuk membagi wilayah Kabupaten Jombang.

Selain Brantas, sungai yang panjang adalah Kali Ngotok. Panjangnya kurang lebih 27 km dengan cakupan daerah aliran areal seluas ±722 km2 di Mojokerto dan Jombang. Yang menarik, Kali Ngotok berfungsi sebagai kolektor dari beberapa sungai lain, seperti Kali Tembelang, Kali Sambong, Kali Jombang Kulon, Kali Jombang Wetan, Kali Bening, Kali Sewedang, Kali Gunting, Kali Balong, Kali Brangkal serta beberapa saluran pembuang. Kali Ngotok Ring Kanal ini bertemu dengan Kali Brangkal yang selanjutnya bermuara ke Kali Brantas di Kabupaten Mojokerto.

Bila Kali Brantas mengalami debit maksimal, biasanya terjadi backwater[1] dari sungai-sungai yang bermuara di situ lalu menimbulkan banjir pada area pemukiman dan persawahan di sekitar mereka.

Yang agak ‘aneh’, ada Kali Maling di Kecamatan Bareng. Selain namanya, yang menarik adalah ukurannya. Panjangnya hanya sekitar 1 kilometer, sehingga menjadi sungai terpendek di Jombang. Debit alirannya juga paling kecil yaitu 6,23 m3/detik. Meski terpendek, sungai di kawasan pegunungan dekat kawasan wisata ini rawan longsor.

Kali Jombang Kulon juga menarik karena memiliki mata air yang berhulu di Dam Coh Kenongo melewati kecamatan-kecamatan; Jombang, Tembelang, Megaluh, dan Ploso, serta mencakup 10 kelurahan dan berakhir di Sungai Brantas.

Tak kalah menarik, ada Waduk Tlimo di Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh, yang disebut-sebut sebagai sungai purba. Ada mata air yang tak pernah berhenti meski musim kemarau. Ada batu yang terbelah dua sehingga seolah-olah sungainya mengalir dalam kondisi diapit. Ada air terjun di sisi paling kiri lokasi sendang. Konon, dari puncak Gunung Tlimo, air jernih ini singgah di waduk, lalu mengalir ke Sungai Kedung Sewu ke Sendang Randu Alas di Dusun Marmoyo. Juga ada ada percabangan di sisi barat Waduk Tlimo yang berasal dari Sungai Bender. Namun, karena longsor, ukuran waduk jadi lebih sempit.


[1]Shariee, A. M. S. Awang et al, “Backwater Effect of Tidal Water Level Fluctuation and Riverine Discharge in An Idealized River”, IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 498 (2020) 012055

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *