Tokoh  

Malam Syahdu Perayaan Ulang Tahun ke-72 Cak Nun dan Launching Buku di Omah Padhangmbulan

Perayaan ulang tahun ke-72 Cak Nun dan launching buku di Omah Padhangmbulan (27/5)

SatuJombang.com – Dalam suasana malam yang hangat dan penuh kekhidmatan, Selasa, 27 Mei 2025, Omah Padhangmbulan di Mentoro, Jombang, menjadi saksi sebuah peristiwa istimewa: perayaan ulang tahun ke-72 budayawan besar Emha Ainun Nadjib, atau yang lebih akrab disapa Cak Nun.

Acara bertajuk “Launching Buku Emha dan Doa Ambal Warsa Cak Nun ke-72” ini diselenggarakan oleh keluarga besar Cak Nun, komunitas Maiyah Padhangmbulan, serta para budayawan dan masyarakat dari berbagai kalangan—mulai dari kaum muda hingga sesepuh, dari komunitas budaya hingga akademisi.

Suasana malam itu dipenuhi nuansa reflektif dan penuh cinta. Karya-karya Cak Nun kembali menghidup di tengah-tengah hadirin melalui pembacaan puisi dan syair-syair kesukaannya.

Penyair dan budayawan seperti kelompok musik Kiai Kanjeng, serta pelawak dan tokoh budaya senior H. Muhammad Syakirun, yang akrab disapa Mbah Kirun melantunkan syiir dengan penuh penghayatan, menyemarakkan suasana dengan sentuhan seni dan makna.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Cak Nun dalam dunia kebudayaan dan spiritualitas bangsa, dilangsungkan pula peluncuran buku terbaru berjudul “72 Tahun Cak Nun”.

Peluncuran ini ditandai secara simbolis dengan penyerahan buku oleh perwakilan keluarga kepada Omah padhangmbulan, disaksikan oleh seluruh hadirin. Buku ini memuat refleksi perjalanan hidup, karya, dan pemikiran Cak Nun yang telah memberi warna dan arah bagi banyak kalangan masyarakat Indonesia.

Dalam sesi doa bersama, Mbah Kirun bersama Kiai Kanjeng memimpin lantunan harapan dan keberkahan untuk kesehatan dan panjang umur Cak Nun.

Dalam kesaksiannya, Mbah Kirun menyampaikan, “Cak Nun adalah sosok yang mampu diterima oleh semua golongan. Ia selalu berani menyuarakan kebenaran, di tengah situasi sosial-politik yang penuh tekanan.”

Ucapan tersebut menjadi penegasan atas integritas dan keberanian seorang Cak Nun yang konsisten menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Perayaan ini tidak sekadar menjadi seremoni ulang tahun, tetapi juga momentum spiritual dan budaya yang mendalam.

Ia mengajak semua yang hadir untuk merenungi kembali nilai-nilai keteladanan, kebersamaan, dan spiritualitas yang selama ini ditanamkan Cak Nun.

Sebuah malam yang menyatukan hati, mengenang perjalanan panjang seorang maestro, sekaligus mendoakan agar warisan pemikirannya terus hidup dan menuntun generasi yang akan datang.

penulis :rafi alamsyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *