News  

Stadion Merdeka Jombang, Kandang Kebanggaan PSID yang Kini Terlupakan

Foto: dokumentasi tribun Stadion Merdeka Jombang

Satujombang – Stadion Merdeka Jombang, yang selama ini dikenal sebagai markas kebanggaan tim sepak bola PSID Jombang, kini menyimpan kisah pilu dibaliknya. Stadion yang dahulu menjadi pusat kegiatan olahraga, tempat berkumpulnya suporter fanatik, dan saksi berbagai pertandingan bersejarah, kini semakin tampak terbengkalai seiring berjalannya waktu tanpa perawatan yang memadai.

Dari luar, kesan tak terurus langsung terasa. Besi-besi pagar yang mengelilingi tribun penonton tampak berkarat lapuk dimakan usia, bahkan di beberapa titik mulai rusak dan berlubang. Kondisi ini bukan hanya mengurangi estetika stadion, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan para penonton yang suatu saat mungkin kembali memadati tribun jika team PSID kembali berlaga.

Memasuki area dalam, kerusakan semakin nyata terlihat. Lampu neon bertuliskan nama stadion yang terpasang di pintu masuk utama sudah lama rusak, meninggalkan rangka kosong tanpa cahaya yang dulu menjadi ikon penyambut para pengunjung. Kini pintu masuk itu hanya menyisakan kesan suram dan sepi, jauh dari ingar-bingar antusiasme yang dulu selalu hadir saat pertandingan digelar.

Tak hanya itu, kebersihan di sekitar stadion pun jauh dari kata layak. Sampah-sampah plastik, botol bekas, dan sisa-sisa makanan berserakan di berbagai sudut. Mulai dari area tribun, lorong masuk, hingga di sekitar lapangan. Kondisi ini diperparah dengan tumbuhnya rumput liar yang menjalar tak terkendali di banyak tempat menandakan betapa jarangnya perawatan dilakukan.

Pemandangan yang lebih menyedihkan tampak di lapangan utama. Rumput yang semestinya menjadi alas hijau nan rapi justru tumbuh tak merata, sebagian gundul, sebagian terlalu lebat jauh dari standar kelayakan nasional untuk pertandingan resmi. Tanah keras mengintip di beberapa titik, menandakan minimnya perawatan dan pembenahan. Kondisi ini tentu membuat stadion tak lagi memadai untuk menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan, apalagi untuk menggelar laga-laga penting yang membutuhkan standar tertentu.

Bagi masyarakat Jombang, terutama para pendukung setia PSID Jombang, kondisi ini menjadi sebuah ironi yang menyakitkan. Stadion Merdeka bukan hanya bangunan fisik semata, tetapi juga simbol kebanggaan, tempat menyalurkan semangat dan cinta pada olahraga sepak bola. Banyak kenangan manis tercipta di sana. Mulai dari kemenangan dramatis hingga kebersamaan para suporter yang selalu setia mendukung tim kebanggaan mereka.

“Sangat disayangkan kondisi stadion sekarang seperti ini. Dulu kita selalu datang ramai-ramai mendukung PSID, sekarang bahkan mau masuk pun rasanya sedih lihat keadaannya,” ujar salah seorang suporter lama, Aziz, yang ditemui di sekitar stadion.

Berbagai pihak kini mulai menyuarakan harapan agar pemerintah daerah maupun pengelola terkait segera turun tangan memperbaiki kondisi Stadion Merdeka. Revitalisasi stadion dinilai mendesak, tidak hanya untuk mengembalikan fungsinya sebagai fasilitas olahraga, tetapi juga sebagai upaya menjaga warisan olahraga dan kebanggaan masyarakat Jombang.

Tanpa perhatian serius, stadion ini dikhawatirkan akan semakin rusak dan akhirnya kehilangan fungsinya sama sekali. Padahal, keberadaan stadion yang layak sangat penting untuk mendukung pengembangan talenta-talenta muda sepak bola di Jombang, sekaligus menjadi tempat yang mampu menyatukan masyarakat lewat semangat sportivitas dan kebersamaan.

Stadion Merdeka Jombang masih menyimpan potensi besar. Dengan perbaikan dan perawatan yang tepat, stadion ini bisa kembali menjadi rumah yang membanggakan bagi PSID Jombang dan seluruh pecinta sepak bola di kota santri. Sudah saatnya perhatian lebih diberikan, agar stadion ini tak hanya menjadi bangunan kosong yang mengenang kejayaan masa lalu tetapi, juga menjadi saksi lahirnya prestasi-prestasi baru di masa depan.

Penulis : Rafi Alamsyah

Exit mobile version